Bahasa Arab, Modal Dasar Memahami Islam

14 Okt 2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Belajar bahasa Arab memang sebuah keharusan yang layak dikuasai oleh umat Islam, sebab sejak awal mula diturunkan ajaran Islam sampai hari ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
Al Quran sebagai kitab suci abadi yang menghapus semua kitab suci yang pernah ada, diturunkan dalam bahasa Arab. Rasulullah SAW sebagai nabi akhir zaman yang risalahnya berlaku untuk seluruh manusia di muka bumi sampai akhir zaman, juga berbahasa Arab, tanpa pernah diriwayatkan mampu berbahasa selain Arab.
Hadits-hadits nabawi diriwayatkan secara berantai hingga sampai kepada kita melewati masa berabad-abad, juga tertulis dalam bahasa Arab. Bahkan semua kitab yang menjelaskan materi Al Quran, As Sunnah serta syariah Islamiyah hasil karya para ulama muslim sedunia sepanjang masa, juga kita warisi dalam bahasa Arab.
Ketika dakwah Islam memasuki pusat-pusat peradaban dunia dan membangun kejayaannya nan gemilang, bahasa yang digunakan juga bahasa Arab. Bahkan ketika Islam masuk ke Mesir dan para penguasa dan rakyatnya masuk Islam, mereka tidak hanya sekedar memeluk Islam sebagai agama, tetapi mereka belajar bahasa Arab, berbicara dengan bahasa Arab dan melupakan bahasa asli peninggalan nenek moyang mereka. Mesir terletak di benua Afrika, namun rakyat Mesir keseluruhannya berbicara dalam satu bahasa, yaitu bahasa Arab.
Bila suatu umat muslimin di muka bumi ini tidak bisa bahasa Arab, artinya mereka pasti tidak paham tiap ayat Al Quran, tidak paham hadits nabi, tidak mengerti apa yang mereka baca dalam dzikir, shalat dan doa. Tidak mengerti syariah Islam dan ajaran-ajarannya secara mendetail, kecuali bila diterjemahkan terlebih dahulu dan dijelaskan satu persatu oleh guru. Metode penerjemahan begini tentu saja sangat terbatas keberhasilannya, terlalu lemah dan justru sangat menghambat.
Berdasarkan hal tersebut, umat Muslim harus mempelajari bahasa Arab agar dapat memahami Islam dengan benar.
1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu bagaimana cara memahami Islam melalui bahasa Arab?
1.3              Tujuan
Tujuan dalam karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui cara memahami Islam melalui bahasa Arab.
 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1       Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa Semit yang pada umumnya terdiri dari tiga huruf dasar. Contohnya adalah madzhab, asal kata ini adalah tiga huruf yaitu dzal (ذ) – ha (ه) – ba (ب). Kata madzhab diturunkan dari kata dasarnya yaitu dzahaba (ذهب) . Bahasa Arab memiliki tiga cabang utama ilmu pengetahuan yang berbeda. Ketiga cabang itu adalah :
• Nahwu, yang sering diartikan sebagai tata bahasa. Pengertian Nahwu sendiri adalah ilmu yang mempelajari bahasa dan peraturan-peraturan yang mengatur kata dalam suatu kalimat.
• Shorf, yang sering disamakan dengan morfologi atau perubahan suara dalam kata. Adapaun pengertian yang lebih tepat adalah ilmu yang mempelajari perubahan atau metamorphosis kata dasar manjadi berbagai macam kata yang bertujuan mendapatkan arti baru yang tanpa metamorphosis tadi tidak bisa tercapai. Dengan demikian Sharf sangat berkaitan dengan kata-kata dan segala bentuk turunannya. Selain bertujuan mendapatkan arti baru, metamorphosis tadi juga bertujuan mempermudah pengucapan di lisan.
• Balaghoh, yaitu ilmu yang mempelajari keindahan bahasa Arab dan cara untuk mengartikan suatu kata sesuai dengan konteksnya. Balaghoh sangat penting dalam memahami kemukjizatan Al-Quran.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua yang dikenal oleh manusia dan satu-satunya bahasa yang paling berkembang dan cepat penyebarannya. Sekalipun tata bahasanya demikian lengkap namun sangat mudah dipelajari. Karakter unik yang khusus yang dimilikinya menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pilihan bagi kitab suci yang paling mulia, yaitu Al Quran.
Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan secara luas di planet ini. Bahasa Arab merupakan bahasa utama dari dua puluh dua negara, digunakan oleh lebih dari dua ratus lima puluh juta orang. Bahasa ini juga merupakan bahasa kedua pada negara-negara Islam karena dianggap sebagai bahasa spiritual Islam. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tetap di organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahasa Arab merupakan bahasa asli dari banyak bahasa, bahkan ada teori yang menyatakan bahwa “bahasa Arab merupakan asal dari bahasa-bahasa” dan mereka yang mengadopsi teori ini berlandaskan pada kenyataan bahwa orang Arab dapat melafalkan suara apapun dalam bahasa manapun di dunia dengan mudah, di lain pihak banyak orang-orang bukan-Arab yang kesulitan mengucapkan beberapa huruf Arab yang tidak terdapat dalam bahasa asli mereka (contohnya huruf ض tidak digunakan dalam bahasa manapun di dunia, dan bahasa Arab sering disebut sebagai bahasa ض).
Dalam ribuan tahun, sedikit perubahan terjadi pada bahasa ini, dan bahasa ini selalu sesuai pada setiap jaman, menembus berbagai peradaban yang menggunakannya sebagai bahasa asli mereka. Bahkan, bahasa Arab memiliki pengaruh yang besar dalam sebagian besar bahasa yang ada di masa kini. Mungkin, sumbangan bahasa Arab yang paling jelas pada kemanusiaan adalah angka Arab (0,1,2,,3 ). Menurut Imam Syafi’i, belajar bahasa Arab wajib bagi tiap Muslim meskipun tidak harus dapat berbicara seperti orang Arab. Beliau menulis:
“Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles.” (Imam Syafi’i)
2.2       Keutamaan Bahasa Arab
Bahasa Arab memiliki beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
1.      Al Quran dan As Sunnah berbahasa Arab
Telah menjadi keyakinan kaum muslimin bahwa Allah ta’ala menurunkan Al Quran dengan bahasa Arab, sebagaimana firman-Nya:

Artinya:
Sesungguhnya kami menurunkannya (AlQur’an) berbahasa Arab.” (QS Yusuf: 2)
Begitu pula Rasulullah SAW., beliau adalah orang Arab, dan beliau pun berbicara dengan bahasa Arab secara fasih (jelas). Hadits-hadits beliau diriwayatkan dalam bahasa Arab pula yang tidak mungkin dipahami kecuali dengan kaidah dan tata bahasa mereka.
Imam Asy-Syafi’i  berkata, “Kumpulan ilmu adalah Kitabullah: ‘Ilmu adalah semua yang ada di Kitabullah yang diturunkan dengan bahasa Arab’.” Di dalam Kitabullah inilah termuat berbagai perkara umat yang tidak dijumpai di dalamnya selain lafadz bahasa Arab. Beliau berkata pula, “Dengan bahasa inilah (Arab) Allah menurunkan Al-Quran dan mendatangkan As-Sunnah.”
2.      Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) yang tidak ada pada bahasa lainnya.
3.      Mempermudah Penguasaan Terhadap Ilmu Pengetahuan
Islam sangat menekankan pentingnya aspek pengetahuan melalui membaca. Allah SWT. Berfirman:



Artinya:
Bacalah dengan nama Rabb-mu yang menciptakan.” (QS. Al ‘Alaq: l)
Melalui bahasa Arab, orang dapat meraih ilmu pengetahuan, karena bahasa Arab telah menjadi sarana mentransfer pengetahuan. Bukti konkretnya, banyak ulama yang mengabadikan berbagai disiplin ilmu dalam bait-bait syair yang lebih dikenal dengan nazham (manzhumah atau nazhaman). Dengan ini, seseorang akan relatif lebih mudah mempelajarinya, lantaran tertarik pada keindahan susunannya, dan menjadi keharusan untuk menghafalnya bagi orang yang ingin benar-benar menguasainya dengan baik.
Sebagai contoh, kitab Asy Syathibiyah Fi Al Qiraati As Sab’i Al Mutawatirati ‘Anil Aimmati Al Qurrai As Sab’ah, adalah matan syair yang berisi pelajaran qiraah sab’ah, karangan Imam Al Qasim bin Firah Asy Syathibi. Buku lain yang berbentuk untaian bait syair, Al Jazariyah, yaitu buku tentang tajwid karya Imam Muhammad bin Muhammad Al Jazari. Dalam bidang ilmu musthalah hadits, ada kitab Manzhumah Al Baiquniyah, karya Syaikh Thaha bin Muhammad Al Baiquni. Dan masih banyak contoh lainnya.
4.      Meningkatkan Ketajaman Daya Pikir
Dalam hal ini, Umar bin Khaththab berkata, “Pelajarilah bahasa Arab. Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan menambah kehormatan.” Pengkajian bahasa Arab akan meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran di dalam bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya imajinasinya. Ini merupakan salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya.
5.      Mempengaruhi Pembinaan Akhlak 
Orang yang menyelami bahasa Arab, akan membuktikan bahwa bahasa ini merupakan sarana untuk membentuk moral luhur dan memangkas perangai kotor.
Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata: “Ketahuilah, perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya intelektualitas, moral, agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata. Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani generasi awal umat ini dari kalangan sahabat, tabi’in dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etika”. (Iqtidha Shiratil Mustaqim
: 204)
Bahasa Arab berbeda dengan bahasa-bahasa lain yang menjadi alat komunikasi di kalangan umat manusia. Keunggulan bahasa Arab sangat banyak jika dikaji dengan baik.Oleh karena itu sudah sepatutnya umat Islam mencurahkan perhatiannya terhadap bahasa ini.Baik dengan mempelajarinya untuk diri mereka sendiri ataupun memfasilitasi dan mengarahkan anak-anak untuk tujuan tersebut.

2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

0 komentar:

Posting Komentar

IP

Terimakasih Sudah Berkunjung..
©
 
 
 

About Me

Foto Saya
Raditz Rastogi
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Thanks for visiting my blog,.
Lihat profil lengkapku