DUTA Besar Komodo Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk mendukung Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Masyarakat cukup mengirim SMS dengan biaya Rp1 untuk memberikan dukungan.
Kalla mengatakan, ide mendukung Komodo dengan Rp1 datang dari Panitia Pemenangan Pulau Komodo. Kemudian, mereka mendatangi sejumlah operator untuk meminta dukungan. Hasilnya, para provider sepakat mengenakan biaya Rp1 untuk setiap SMS mendukung komodo.
"Sebenarnya bisa nol rupiah, tapi kadang-kadang orang malas. Jadi, bergengsilah," kata Kalla dalam jumpa pers di kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, belum lama ini.
Menurut mantan Wakil Presiden RI itu, biaya sebesar Rp1 mendukung Taman Nasional Komodo diberlakukan pukul 24.00 WIB sejak 15 Oktober 2011. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memimpin langsung dukungan SMS Rp1 itu.
Kalla berjanji tidak akan terjadi pencurian pulsa dalam mengirimkan SMS dukungan Komodo. Bahkan, dia akan membayar 10 kali lipat jika terdapat masyarakat yang pulsanya dicuri.
"Kita butuh 200 juta dukungan untuk meloloskan Komodo sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Ayo, SMS lah sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Vice President Telkomsel Bambang Supriyogo berterus-terang, sebenarnya pihaknya mengalami kerugian dengan biaya Rp1 tersebut. Namun demi kepentingan nasional, Telkomsel akan membantu memenangkan Komodo.
"Sebenarnya ya rugi, tapi ini kan demi kepentingan nasional," tukasnya.
Ketua Pendukung Pemenangan Komodo Emmy Hafild menyatakan, isu komodo dapat dijadikan sarana mendekatkan masyarakat dengan isu lingkungan. Itulah sebabnya, Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) itu mengajak teman-temannya untuk mendukung Taman Nasional Komodo sebaga salah satu keajaiban dunia.
Emmy optimistis, biaya Rp1 dapat menghimpun Rp200 juta dukungan terhadap Komodo dari jumlah penduduk Indonesia. Sebab, dalam sehari SMS yang beredar lebih dari 100 juta.
Masyarakat yang ingin mendukung Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia cukup mengetik "KOMODO" dan mengirimnya ke nomor 9819.
"Nomor itu untuk seluruh operator," tandas Emmy.
Kalla mengatakan, ide mendukung Komodo dengan Rp1 datang dari Panitia Pemenangan Pulau Komodo. Kemudian, mereka mendatangi sejumlah operator untuk meminta dukungan. Hasilnya, para provider sepakat mengenakan biaya Rp1 untuk setiap SMS mendukung komodo.
"Sebenarnya bisa nol rupiah, tapi kadang-kadang orang malas. Jadi, bergengsilah," kata Kalla dalam jumpa pers di kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, belum lama ini.
Menurut mantan Wakil Presiden RI itu, biaya sebesar Rp1 mendukung Taman Nasional Komodo diberlakukan pukul 24.00 WIB sejak 15 Oktober 2011. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memimpin langsung dukungan SMS Rp1 itu.
Kalla berjanji tidak akan terjadi pencurian pulsa dalam mengirimkan SMS dukungan Komodo. Bahkan, dia akan membayar 10 kali lipat jika terdapat masyarakat yang pulsanya dicuri.
"Kita butuh 200 juta dukungan untuk meloloskan Komodo sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Ayo, SMS lah sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Vice President Telkomsel Bambang Supriyogo berterus-terang, sebenarnya pihaknya mengalami kerugian dengan biaya Rp1 tersebut. Namun demi kepentingan nasional, Telkomsel akan membantu memenangkan Komodo.
"Sebenarnya ya rugi, tapi ini kan demi kepentingan nasional," tukasnya.
Ketua Pendukung Pemenangan Komodo Emmy Hafild menyatakan, isu komodo dapat dijadikan sarana mendekatkan masyarakat dengan isu lingkungan. Itulah sebabnya, Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) itu mengajak teman-temannya untuk mendukung Taman Nasional Komodo sebaga salah satu keajaiban dunia.
Emmy optimistis, biaya Rp1 dapat menghimpun Rp200 juta dukungan terhadap Komodo dari jumlah penduduk Indonesia. Sebab, dalam sehari SMS yang beredar lebih dari 100 juta.
Masyarakat yang ingin mendukung Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia cukup mengetik "KOMODO" dan mengirimnya ke nomor 9819.
"Nomor itu untuk seluruh operator," tandas Emmy.
Sumber : http://travel.okezone.com/
0 komentar:
Posting Komentar